Jumat, 09 Mei 2008

BBM NAIK.. Rakyat Semakin Menderita!! Bagaimana dengan Transportasi Listrik....

Akhirnya pemerintah memutuskan untuk menaikkan BBM pada awal juni 2008....
Dampak kenaikan harga minya dunia yang menembus angka USD. 120/barel, sehingga APBN tahun 2008 akan menanggung subsidi BBM hingga senilai 360 Trilyun yakni lebih dari 1/3 dari jumlah APBN-P yang ditetapkan baru-baru ini.
Kebijakan menaikkan harga BBM, menuai reaksi yang sangat keras dari berbagai kalangan di tanah air. Di Makassar dan beberapa daerah lainnya sudah mulai marak melakukan aksi turun kejalan memprotes kenaikan haraga BBM.
Dalam keadaan seperti ini korban pasti adanya dipihak rakyat kecil... saya selaku saksi sejarah atas meninggalnya 3 orang mahasiswa UMI-Makassar dalam aksi memprotes kenaikan BBM pada tanggal 26 April 1996 yang lalu, merasa sangat khawatir peristiwa ini akan terulang, dan akan menelan lebih banyak korban...(ya Allah semoga ini tidak terjadi)...
Andai saja pemerinta konsisten dan serius melakukan upayah dalam mencari sumber energi alternatif serta melakukan penghematan BBM di segala sektor, serta menumpas kejahatan di sektor BBM, maka sebenarnya permasalahan ini tidak perlu terjadi.
Suatu misal: Disektor transportasi yang menggunakan 48% dari kebutuhan BBM dalam negeri sudah mulai seruis diperhatikan. Beberapa waktu lalu kami bersama dengan rekan-rekan lainnya telah menggagas penggunaan transportasi listrik (Sepeda listrik, mobil listrik, bus listrik, kereta listrik dll) agar dapat menurunkan angka penggunaan BBM di tanah air.
Pertimbangan yang paling mendasar kenapa kami mengusulkan transportasi listrik yang dikenal dengan transportasi berkelanjutan adalah sbb:
Berbagai teknologi alternatif kendaraan berkelanjutan telah di k
embangkan sejak puluhan tahun diantaranya adalah teknologi kendaraan listrik baterai, kendaraan listrik hydrogen, kendaraanlistrik hibrida, bio diesel & bio ethanol.

Sumber : MATTRIK ( Masyarakat Transportasi Teknologi Listrik )

Disaat pemerintah Amerika sedang gencar menaruh harapan besar dan mendukung pengembangan kendaraan listrik hydrogen, kendaraan listrik Lithium semakin jelas akan segera memulai peranan utamanya sebagai pengganti era transportasi mesin bakar. Hampir semua produsen utama otomotif berlomba memamerkan dan mempersiapkan produksi kendaraan baterai lithium dalam waktu dekat ini. Dengan kapasitas yang besar, waktu pengisian ulang yang singkat serta umur pakai baterai yang panjang, baterai Lithium menjawab semua kendala pada generasi baterai sebelumnya Ni-Mh yang digunakan pada mobil-mobil hybrid.

Kendaraan listrik memiliki effisiensi energi yang paling tinggi dibandingkan dengan kendaraan mesin bakar konvensional. Pada mesin bakar 85% lebih dari energi yang dihasilkan terbuang menjadi panas, gerak dan gesekan komponen. Hanya sekitar 15% yang dapat dikonversikan menjadi energi kinetik penggerak kendaraan. Sedangkan pada kendaraan listrik justru terjadi kebalikannya dimana sekitar 88% energi yang dipakai dikonversikan menjadi energi kinetik penggerak kendaraan. Sehingga untuk menggerakan sebuah kendaraan dengan bobot yang sama, kendaraan listrik memerlukan energi yang jauh lebih sedikit dan juga tidak mengeluarkan polusi kendaraan sama sekali.

Teknologi kendaraan listrik baterai dipercaya akan dengan cepat berkembang dan mendominasi sebagai pengganti era transportasi mesin bakar, hal ini dikarenakan teknologi kendaraan listrik batterai memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan teknologi alternatif lainnya.

Pertama, penggunaan transportasi listrik akan memberikan effisiensi rata rata dua kali lipat lebih efisien daripada penggunaan transportasi berbasis mesin bakar.

Kedua, sumber energi transportasi listrik jauh lebih flexible dibandingkan dengan teknologi mesin bakar. Sumber energi bisa didapatkan dari sumber berbasis fosil seperti batubara, minyak bumi dan gas ataupun sumber energi terbaharui seperti tenaga air, angin, surya, biofuel, sampah, panas bumi dan lain lain tanpa harus merubah teknologi pada kendaraan. Flexibilitas ini sangat memperkuat ketahanan energi nasional dengan melepaskan ketergantungan akan satu sumber energi dan beralih pada sumber energi yang lain pada saat dibutuhkan.

Ketiga, penggunaan transportasi listrik akan mengembalikan kualitas udara dalam kota karena kendaraan listrik tidak mengeluarkan gas sisa pembakaran. Jika energi listrik yang dipakai didapat dari sumber yang berkesinambungan yang tanpa emisi dalam prosesnya, maka terjadilah mobilitas yang 100% berkelanjutan dari segi energi dan lingkungan. Jika pada tahap awal energi listrik yang digunakan masih didapatkan dari proses konversi energi fosil maka akan tetap terbentuk polusi, akan tetapi polusi tersebut akan jauh lebih kecil, jauh dari kepadatan penduduk dan lebih mudah dikendalikan.

Read More......