Senin, 07 Januari 2008

Sejarah Perkembangan Mobil Listrik

Mobil Listrik pertama kali ditemukan oleh Robert Anderson dari Aberdeen Skotlandia pada tahun 1830, namun baru sembilan tahun kemudian yakni pada tahun 1839 Mobil listrik ini merupakan saat pertama kalinya diperkenalkan kepada masyarakat. Beberapa tahun kemudian yakni pada tahun 1886 salah satu industri di Inggris memproduksi Mobil listrik yang digunakan sebagai taxi dengan menggunakan teknologi baterai 28 cell untuk mensuply motor penggeraknya. Inggris Pada tahun1897, Walter Bersey mendesain kendaraan listrik yang kemudian diproduksi oleh perusahaan London Electric Cab Company dengan menggunakan baterai 40 cell sebagai energi storage, yang mana Mobil tersebut mampu menghasilkan tenaga sebesar 3 tenaga kuda dengan kemampuan jarak tempuh sejauh 80,5 km, sebelum diisi ulang. Dan pada 1897, Pope Manufacturing Company di Hartford Connecticut Amerika Serikat, mulai memproduksi secara massal yakni sebanyak 500 unit mobil listrik selama dua tahun, 500 unit mobil listrik merupakan sebuah jumlah yang cukup besar ketika itu. Tahun 1898 Dr. Ferdinand Porsche dari Jerman yang saat itu berusia 23 tahun, membuat mobil pertamanya dengan nama Lohner Electric Chaise yang menjadi mobil pertama berpenggerak roda depan. Kemudian pada pembuatan mobil keduanya, Porsche mulai menggunakan teknologi hybrid yang menggunakan mesin bakar untuk menggerakkan generator yang akan menghasilkan tenaga untuk memutar roda lewat motor listriknya. Di mana dengan menggunakan tenaga baterai saja mobil ini telah mampu menempuh jarak perjalanan sejauh 64,4 km. Pada pengembangan selanjutnya, yakni pada tahun 1899 Pope Manufacturing Company mulai bergabung dengan 2 perusahaan mobil listrik lainnya, dengan membangun Electric Vehicle Company yang kemudian tercatat sebagai perusahaan yang berjasa besar bagi pertumbuhan industri mobil Amerika. Tahun 1900 Perusahaan mobil di Amerika membuat 1.681 mobil uap dan 1.575 mobil listrik serta 936 mobil bensin. Pembuat mobil asal Belgia Pieper ini, memperkenalkan mobil yang memiliki 3,5 tenaga kuda "Voiturette", serta menggunakan mesin bensin dan motor listrik di bawah tempat duduk dengan baterai yang bisa diisi ulang. Pieper mematenkan penemuannya ini pada sebuah perusahaan Belgia Auto-Mixte, yang pada perkembangan selanjutnya membuat kendaraan komersial antara tahun 1906-1912.
Tahun 1904 Electric Vehicle Company membuat 2.000 unit mobil taxi, truk, dan bus. Beberapa perusahaan kecil lainnya membangun 57 pabrik kendaraan dengan kapasitas produksi 4.000 unit.
Tertarik dengan buku ini :
Judul : Sejarah Perkembangan Mobil Listrik
Penulis : Masrah

Read More......

Kompas- "Marlip Masrah Kian Melaju"

Langka, kalau tidak bisa dikatakan tidak ada, peneliti Indonesia berstatus pegawai negeri sipil yang di tengah penelitiannya turut membangun industri sekaligus berperan memasarkan produk. Masrah adalah salah satunya.

Masrah (33) merupakan tokoh penting di balik lahirnya mobil marmut listrik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau Marlip. Dia menjadi ketua tim penelitian sejak tahun 1998. Marlip kembali menarik perhatian berbarengan dengan pencanangan Tahun Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) 2005-2006 di Monas beberapa pekan lalu.
Sejak digagas tahun 1998 dan tanpa anggaran pada tahun pertama, hingga kini jumlah Marlip yang diserap pasar ada 50 unit. Pencapaian itu di luar perkiraan, karena fase uji coba dan pemasaran dalam perencanaan Masrah ditargetkan baru pada tahun 2008.

Awal pemasaran Marlip tahun 2001 lalu, ketika Masrah nekat menyanggupi pesanan RSUD Karawang sekalipun belum sempurna. Ia sempat berbeda pandangan dengan para senior, khususnya mengenai arti teruji (proven) produk penelitian.

Proven bagi saya bila konsumen nyaman dan puas menggunakan. Kalau proven berarti memenuhi standar orang asing, namanya kita dibohongi, kata ayah dua anak itu. Ia pun tegas menolak tawaran kerja sama asing seperti China. Alasannya, secara internal tim peneliti belum siap.

Penolakan itu berlatar belakang visi industri otomotif dalam negeri berbasis riset. Saya rela jadi tumbal demi visi itu, kata insinyur elektro lulusan Universitas Muslim Makassar itu.

Ia sadar, sumber daya manusia peneliti dalam negeri sebenarnya berlimpah dengan kemampuan tak perlu diragukan. Persoalannya hanya kesempatan dan wadah.

Mimpi saya perahu industri otomotif berbasis riset akan menampung peneliti, termasuk mereka yang di luar, kata suami dari Rina Yusnita SH (31) dan ayah dari M Iqbal Maulana Hasanuddin (6), Nurilmi Z Adelia (3), dan M Ikhsan Maulana Taqwim (10 bulan).

Membangun perahu

Sejak awal Masrah sudah membuat peta riset Marlip, mulai ide, penelitian, prototipe, pengujian, pengajuan hak paten, komersialisasi, hingga Marlip model jalan raya yang ditargetkan tahun 2010 mendatang.

Demi visi itu pula, Masrah rela membagi waktu sebagai peneliti LIPI sekaligus karyawan swasta di perusahaan pembuat motor roda tiga di Bandung untuk belajar sistem penggerak kendaraan. Dua tahun kemudian ia ditawari posisi direktur produksi.

Dirasa cukup, Masrah kembali aktif membangun perahu industri otomotif berbasis riset dalam negeri. Keuletannya membuahkan tiga hak paten, satu di antaranya sistem penggerak mobil listrik.

Kini bentuk perahu tersebut kian jelas. Kesempurnaan teknis, seperti waktu pengisian baterai menjadi 2,5 menit saja, hanya soal waktu. Pasar? Kian hari permintaan meningkat.

Tahun ini, misalnya, Masrah bernegosiasi dengan sebuah resor golf di Bogor. Namun, ia memilih menghentikan negosiasi pesanan 180 unit Marlip tipe golf karena terbentur harga.

Pihak resor menawar Rp 35 juta per unit dari harga yang ditawarkan Rp 50 juta. Harga ini separuh harga mobil sejenis yang diimpor pihak resor. Tawaran Marlip bahkan lebih baik karena disertai garansi lima tahun dan penggantian suku cadang gratis setahun pertama.

Sebenarnya bukan soal harga, tetapi bagaimana penghargaan terhadap pencapaian teknologi. Kalau semua bersikap begitu, bagaimana industri kita mau maju? lanjut peraih gelar magister manajemen dari Universitas Indonesia itu.

Kapal pun berlayar

Menyiasati keengganan kalangan industri, peneliti LIPI angkatan 1986 itu berinisiatif mendirikan perusahaan Marlip Indo Mandiri pada tahun 2003, di mana ia menjabat direktur utama. Awalnya tujuh pegawai bekerja di bekas garasi di Bandung dengan sewa Rp 7,5 juta per tahun. Kini perusahaan sanggup menghasilkan 300-an unit per bulan berskenario perakitan. Untuk mempertahankan usaha di tengah seretnya pesanan, Masrah pun menerima pembuatan pagar.

Pengajuan kredit tambahan modal perusahaan pun ditolak bank karena soal jaminan. Tiga sertifikat hak paten miliknya tidak berlaku di mata bank.

Untuk mengatasi kendala lemahnya modal itu, Masrah menggaet 15 usaha kecil dan menengah di sekitar Bandung yang pernah gulung tikar di sekitar untuk menyuplai komponen sekaligus menjadi investor. Mereka kini memasok 40 persen komponen, seperti pembubutan, karet, per, dan jok dengan sistem pembayaran dilakukan setelah Marlip laku.

Masrah mengakui ada risiko cukup besar dalam sistem suplai komponen seperti itu. Namun, semua berjalan didasari keyakinannya atas masa depan Marlip yang kian benderang.

Kini proyek Marlip telah melibatkan 17 peneliti LIPI yang mendukung pengembangan sistem. Seiring dengan meningkatnya citra dan waktu, mereka yakin hanya soal waktu Marlip akan diproduksi massal. Masrah pun yakin ketika berujar, Perahu ini tidak akan oleng.
Sumber : Harian Kompas
Senin, 28 November 2005
GESIT ARIYANTO

Read More......

Minggu, 06 Januari 2008

MOBIL LISTRIK


MOBIL LISTRIK...
Selain Paten Sistem Penggerak Mobil Listrik *, beberapa desain mobil berpenggerak listrik yang berhasil diproduksi dan dipasarkan saat ini melalui perusahaan MARLIP INDO MANDIRI, merupakan hasil kerja keras yang dirintis sejak tahun 1996 di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia hingga sekarang. Menjadi Cita-Cita sejak awal untuk mewujudkan MOBIL LISTRIK di jalan raya, pada tahun 2001 berhasil mewujudkan 1 prototipe yang diberi nama "Marlip-SmartCar (warna merah).
Keterbatasan biaya dala melakukan riset dan pembuatan prototipe, akhirnya beberapa desain diproduksi untuk memenuhi kebutuhan di kawasan khusus:
Desai peruntukan : Padang Golf. TEMPAT WISATA. PERUMAHAN & ERKANTORAN. PATROLI PENGAMANAN KAWASAN KHUSUS. BANDARA & PELABUHAN. RESORT HOTEL. KAWASAN INDUSTRI & PERGUDANGAN. DAPAT DIMODIFIKASI UNTUK KEPERLUAN YANG LEBIH KHUSUS ...
Dalam waktu dekat di tahun 2008 ini, bersama TIM, kami mencoba memperkenalkan sebuah desain Electric City Car yang akan diproduksi dan dipasarkan untuk kendraan pribadi dan memiliki kemampuan beroperasi 180 Km (daya jelaja) dengan kecepatan rata-rata 60-80km/jam dengan muatan 4 orang. tipe ini sangat pas untuk digunakan sebagai kendaraan di perkotaan dimana setelah melakukan survey, jenis kendaraan yang pas untuk perkotaan sbb:
- kecepatan rata-rata 50 km/jam
- 4 penumpang
- CC rendah (tidak boros BBM) jalan macet
- Ramah Lingkungan (Kota-kota di INA, Tingkat Polusi Membahayakan)
- Penggunaan (Rumah-Kantor-Sekolah-Belanja/Mall-Keliling kota) rata-rata 50 -120 km
MARLIP CityCar adalah sebuah jawaban :
Mohon Do'a Restu..

Read More......

SEKILAS TENTANGKU...

MASRAH, Lahir dan di besarkan di Rampoang. Luwu. Sulawesi Selatan pada hari Jum’at tanggal 10 Maret 1972, meraih Sarjana S-1 Teknik Elektro Universitas Muslim Indonesia (UMI) dan tahun 2001, Menyelesaikan program S-2 di universitas Padjajaran Bandung dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia.Sejak tahun 1997, Menjadi Peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada bidang keahlian Mesin-mesin Listrik dan Elektronika daya pada Kedeputian Ilmu Pengetahuan Teknik hingga saat ini dalam jabatan Peneliti Muda-LIPI, dalam aktifitas dibidang pemasyarakatan Iptek, aktif sebagai Pembicara dalam forum-forum seminar Nasional dan Internasional, aktif dalam penulisan buku dan makalah yang diterbitkan di berbagai jurnal Ilmiah, pada bidang penelitian, aktif dalam kegiatan riset dibidang teknologi baik dalam skala Nasional maupun Internasional. Bidang Penerapan Iptek, aktif dalam penggalian teknologi untuk kemasyarakatan dibuktikan dengan berbagai hasil karya teknologi tepat guna ciptaannya yang diterapkan di Masyarakat pedesaan, Bidang Kepemudaan, aktif dalam kegiatan kepemudaan sebagai pembicara dalam forum-forum LSM dan organisasi Kemahasiswaan & Kepemudaan.

Masrah Family :
Isteri : Rina Yusnita, SH
Anak
1. M. Iqbal Maulana Hasanuddin (L)
2. Nurilmi Zafira Adeliah (P)
3. M. Ikhsan Maulana Tqwim (L)
3. Marsya Mutia Molina (P)
Berbagai karya teknologi yang ditemukan dalam kegiatan penelitian diantaranya adalah 2 (dua) buah Paten dalam bidang “Sistim Penggerak mobil Listrik” 3 (tiga) buah Disain Industri “Disain dan prototype kendaraan kegunaan mobilisai pasien, mobil industri, mobil wisata” dan 1 (satu) buah Lay Out Sirkuit/Tata Letak sirkuit “Solid State Speed Kontrol 400 Ampere untuk kendali efisiensi tinggi pada mobil listrik”. Karya tersebut telah diindustrikan dan diproduksi dan dipasarkan keseluruh wilayah indonesia melaui perusahaan “ Marlip Indo mandiri” yang didirikan yang dipimpinnya sejak tahun 2002 di Bandung.Atas karyanya tersebut, berbagai penghargaan telah diraih; pada tahun 2005 mendapat anugera Satye lencana Bintang Wira Karya dari Presiden RI, tahun 2005, mendapatkan penghagaan berupa Peniti Emas Pertama dari Rektor Universitas Muslim Indonesia serta pada Konres HMI yang Ke-XXV memperoleh penghargaan sebagai Kader Berprestasi dengan penyematan PIN HMI di hadapan Presiden RI di makassar.Kiprahnya pada organisasi profesi, Ditunjuk oleh Menristek sebagai salah seorang dari 7 orang ahli menjadi TIM gugus depan Transportasi Nasional dalam merumuskan “Wite paper” sebagai acuan bagi presiden dalam menetapkan kebijakan di sektor transportasi nasional, aktif dalam keanggotaan Ikatan Ahli otomotif (IATO), Anggota Persatuan Insinyur Indonesia (PII),Tim Komersialisasi dan pengembangan manajemen di LIPI, Ketua komisi Indonesia Electric Vehicles Society dan pada tahun 2002 bersama-sama dengan rekan di ITB mendirikan dan menjadi pengrus di Masyarakat Elektronika Daya Indonesia.Pengalaman di organisasi Mahasiswa sebagai aktivis HMI, dan IPMIL, perna menjabat sebagai sekretaris umum HMI Korkom UMI dan Ketua komisariat Bone-bone IPMIL, juga perna menjabat sebagai Ketua Umum Senat mahasiwa Fakultas teknik-UMI serta terpilih menjadi Formatur Sekjend Himpunan Mahasiwa Elektro se-Indonesia. Dalam organisasi kepemudaan saat ini sebagai salah satu ketua di DPD-TK I AMPI Jawa Barat dan Ketua Komisi Riset dan pengembangan Iptek DPP-KNPI periode 2005-2008.*************

Read More......